Mempertanyakan sesungguhnya idealisme itu ada atau tidak?
Sebuah pertanyaan yang butuh rasionalisasi jawaban. Mahasiswa, Politisi, dan para Pejabat sebelum memasuki dunia baru berbasis realitas, komitmen idealisme itu dielu-elukan bahkan dijadikan sebagai tumbal atas sumpah serapahnya. Selama ini, tidak sedikit kaum cendekiawan yang duduk dalam posisi strategis entah itu di pemerintahan atau di parlemen keseleo bahkan terjerat kasus-kasus pragmatisme. Mungkin saja kebutuhan hidupnya melampau gaji bulanan yang diterima sehingga komitmen idealisnya kemudian ditinggal.
Ironi yang mengesankan.
Selasa, 06 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar